Artikel
Posted on August, 2010 by Ichibi | www.ichibi.hexat.com
Semoga artikel disini mampu menambah pengetahuan kita
Artikel disini setiap 2 atau 1minggu sekali aku kasih yang baru,jadi selalu berkunjung kesini yaach
By Ichibi
Posted on August, 2010 by Ichibi | www.ichibi.hexat.com
Semoga artikel disini mampu menambah pengetahuan kita
Artikel disini setiap 2 atau 1minggu sekali aku kasih yang baru,jadi selalu berkunjung kesini yaach
Posted on August, 2010 by Sweet Angel | www.ichibi.hexat.com
Di kisahkan, ribuan tahun lalu, jauh
sebelum peradaban manusia saat ini,
terdapat sebuah peradaban maju ditanah
yang subur dan makmur. Peradaban
tersebut begitu terorganisir dengan tata
letak bangunan yang rapih dan seni yang
menawan. Negeri dengan pegunungan-
pegunungan yang indah dan megah
dengan teknologi yang sangat maju. Tiba-
tiba saja peradaban tersebut lenyap. Dan
tak berbekas. Seluruh peninggalan dan
bukti sejarah seperti ditelan ke dasar bumi,
terlipat dalam ceruk yang dalam, tersapu
dari bumi selamanya. Bumi kembali sepi.
Peradaban kembali pada titik nol.
Atlantis nama daratan itu. Sebuah nama
dari benua legendaris yang pertama
disebut oleh Plato (360 tahun sebelum
masehi) dalam dialog Timaeus and Critias.
Hingga saat inipun banyak yang
menyangsikan bahwa cerita tersebut
berdasarkan fakta. Tapi menurut Plato,
Atlantis pernah ada. Ia menyebutkan
bahwa Benua tersebut berada di bawah
pillar Heracles yang tenggelam 11.500
tahun yang lalu oleh bencana alam dan
kekacauan besar. Plato sendiri dipercayai
oleh beberapa ahli, mendapatkan kisah ini
dari penduduk Mesir, yang menyebutnya
Keftiu. Beberapa sarjana bahkan
beranggapan, Plato terinspirasi oleh
kejadian-kejadian masa lalu seperti,
Ledakan Guung Thera, Perang Troya,
Kehancuran Helike (373 Sebelum Masehi),
Perang Bharatayudha, hingga kegagalan
invasi Athena ke pulau Sisilia yang diramu
menjadi satu cerita, sehingga banyak orang
beranggapan Benua Atlantis hanya
dongeng semata.
Atlantis yang artinya Tanahnya Atlas -
Negeri 2 Pilar/Tiang yang bisa diartikan
sebagai negeri dengan pegunungan-
pegunungan. Atlantis dikenal mempunyai
tanah yang sangat subur, makmur dan
berteknologi tinggi, dengan kota atau
pulau berbentuk lingkaran/cincin yang
tersusun antara daratan dan perairan
secara berurutan. Susunan tersebut
dikabarkan berdasarkan perhitungan
matematika yang tepat dan efisien
sehingga tertata dengan rapi dengan
sebuah istana megah tepat di pusat kota
sebagai pusat pemerintahan.
Walupun sebagian orang menganggap
Benua Atlantis hanya dongeng belaka, tak
kurang ribuan buku dan puluhan film
membahas atau menyinggung tentang
keberadaan Atlantis.
Bagi para arkeolog atau oceanografer
modern, Atlantis tetap merupakan obyek
menarik untuk dipelajari terutama
menyangkut teka-teki dimana sebetulnya
lokasi Benua itu berada. Berbagai ilmuwan
dan juga paranormal serta wartawan
hingga kini masih mencari lokasinya.
Peneliti dan Penulis, James Churchward,
menemukan tulisan sakral tibet yang
menunjukkan ‘dua benua tak dikenal’
yang ia duga salah satunya adalah Atlantis.
Begitu juga sebuah Petroglyph di Yucatan
Meksiko yang ditemukan oleh William
Niven yang menggambarkan konfigurasi
tak dikenal sebuah daratan di sekitar
Atlantik dan Pasifik.
Lokasi Atlantis berdasarkan buku
Atlantis :The Antediluvian World, Ignatius L.
Donnelly, 1882
Pendapat yang umum dikemukakan
tentang keberadaan Atlantis adalah hilang
di Laut Atlantik. Diperkirakan di tengah-
tengah laut luas tersebut, dahulu kala
terdapat pulau dengan kebudayaan maju
yang tenggelam akibat mencairnya zaman
es atau bencana alam lainnya. Ada yang
memperkirakan Benua tersebut berada di
sekitar Portugal dan bahkan sampai ke
seberang Atlantik di perairan Karibia.
Benarkah Benua atlantis ada di
Indonesia???
Para peneliti AS menyatakan bahwa
Atlantis is Indonesia. Hingga kini cerita
tentang benua yang hilang ‘Atlantis’
masih terselimuti kabut misteri. Sebagian
orang menganggap Atlantis cuma dongeng
belaka, meski tak kurang 5.000 buku soal
Atlantis telah ditulis oleh para pakar.
Bagi para arkeolog atau oceanografer
moderen, Atlantis tetap merupakan obyek
menarik terutama soal teka-teki dimana
sebetulnya lokasi sang benua. Banyak
ilmuwan menyebut benua Atlantis terletak
di Samudera Atlantik.
Sebagian arkeolog Amerika Serikat (AS)
bahkan meyakini benua Atlantis dulunya
adalah sebuah pulau besar bernama Sunda
Land, suatu wilayah yang kini ditempati
Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar
11.600 tahun silam, benua itu tenggelam
diterjang banjir besar seiring berakhirnya
zaman es.
“’Para peneliti AS ini menyatakan
bahwa Atlantis is Indonesia,” kata Ketua
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Prof Umar Anggara Jenny, Jumat
(17/6), di sela-sela rencana gelaran
‘ International Symposium on The
Dispersal of Austronesian and the
Ethnogeneses of the People in Indonesia
Archipelago, 28-30 Juni 2005.
Kata Umar, dalam dua dekade terakhir
memang diperoleh banyak temuan penting
soal penyebaran dan asal usul manusia.
Salah satu temuan penting ini adalah
hipotesa adanya sebuah pulau besar sekali
di Laut Cina Selatan yang tenggelam
setelah zaman es.
Hipotesa itu, kata Umar, berdasarkan pada
kajian ilmiah seiring makin mutakhirnya
pengetahuan tentang arkeologimolekuler.
Tema ini, lanjutnya, bahkan akan menjadi
salah satu hal yang diangkat dalam
simposium internasional di Solo, 28-30
Juni.
Menurut Umar, salah satu pulau penting
yang tersisa dari benua Atlantis — jika
memang benar — adalah Pulau Natuna,
Riau. Berdasarkan kajian biomolekuler,
penduduk asli Natuna diketahui memiliki
gen yang mirip dengan bangsa Austronesia
tertua.
Bangsa Austronesia diyakini memiliki
tingkat kebudayaan tinggi, seperti
bayangan tentang bangsa Atlantis yang
disebut-sebut dalam mitos Plato. Ketika
zaman es berakhir, yang ditandai
tenggelamnya ‘benua Atlantis’, bangsa
Austronesia menyebar ke berbagai penjuru.
Mereka lalu menciptakan keragaman
budaya dan bahasa pada masyarakat lokal
yang disinggahinya dalam tempo cepat
yakni pada 3.500 sampai 5.000 tahun
lampau. Kini rumpun Austronesia
menempati separuh muka bumi.
Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia
(IAAI), Harry Truman Simanjuntak,
mengakui memang ada pendapat dari
sebagian pakar yang menyatakan bahwa
benua Atlantis terletak di Indonesia.
Namun hal itu masih debatable.
Yang jelas, terang Harry, memang benar
ada sebuah daratan besar yang dahulu kala
bernama Sunda Land. Luas daratan itu kira-
kira dua kali negara India. ”Benar, daratan
itu hilang. Dan kini tinggal Sumatra, Jawa
atau Kalimantan, ” terang Harry. Menurut
dia, sah-sah saja para ilmuwan
mengatakan bahwa wilayah yang
tenggelam itu adalah benua Atlantis yang
hilang, meski itu masih menjadi
perdebatan.
Dominasi Austronesia Menurut Umar
Anggara Jenny, Austronesia sebagai
rumpun bahasa merupakan sebuah
fenomena besar dalam sejarah manusia.
Rumpun ini memiliki sebaran yang paling
luas, mencakup lebih dari 1.200 bahasa
yang tersebar dari Madagaskar di barat
hingga Pulau Paskah di Timur. Bahasa
tersebut kini dituturkan oleh lebih dari 300
juta orang.
”Pertanyaannya dari mana asal-usul
mereka? Mengapa sebarannya begitu
meluas dan cepat yakni dalam 3500-5000
tahun yang lalu. Bagaimana cara
adaptasinya sehingga memiliki keragaman
budaya yang tinggi, ” tutur Umar.
Salah satu teori, menurut Harry Truman,
mengatakan penutur bahasa Austronesia
berasal dari Sunda Land yang tenggelam di
akhir zaman es. Populasi yang sudah maju,
proto-Austronesia, menyebar hingga ke
Asia daratan hingga ke Mesopotamia,
mempengaruhi penduduk lokal dan
mengembangkan peradaban. ”Tapi ini
masih diperdebatan.[imy]
Source: Republika, Sabtu 18 Juni 2005,
http://zamiele.onsugar.com/Benua-
Atlantis-2787708